Struktur Organisasi dan Jabatan di Bidang Administrasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Organisasi atau perusahaan yang didirikan tentunya harus membentuk struktur organisasi. Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi, di mana struktur tersebut menjelaskan setiap tugas atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan, dan dikordinasikan.
Pada umumnya, suatu organisasi atau perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada strategi bisnis yang dipilih, selain itu prinsip-prinsip organisasi kantor dan bentuk-bentuk organisasi yang dipilih juga menentukan keberhasilan suatu perusahaan.
Kedudukan atau jabatan pegawai dalam struktur organisasi juga sangat penting karena pegawai yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan sikap yang bertanggung jawab akan meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
Karena itu, makalah ini akan membahas mengenai struktur organisasi yang tepat untuk menentukan keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan. Dan menganalisis kedudukan pegawai dalam suatu perusahaan supaya kualitas pegawai tersebut menjadi semakin baik.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.    Menjelaskan pengertian organisasi kantor
2.    Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi kantor
3.    Menjelaskan pengertian dan fungsi struktur organisasi
4.    Menjelaskan bentuk-bentuk organisasi
5.    Menjelaskan pengertian, jenis, dan analisis jabatan di bidang administrasi perkantoran

1.3 Tujuan Penulisan
Penulis menyusun makalah ini dengan tujuan untuk menginformasikan kepada pembaca bahwa struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi sangat diperlukan untuk menentukan kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan.

1.4 Manfaat Penulisan
·            Menambah pengetahuan mengenai organisasi kantor
·            Mengetahui prinsip-prinsip organisasi kantor
·            Menambah wawasan tentang struktur organisasi
·            Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk organisasi
·            Mengenal jabatan di bidang administrasi perkantoran



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Kantor
Istilah organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘organon’ atau dalam bahasa Latin ‘organum’ yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan tertentu; kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa ahli mengemukakan definisi organisasi sebagai berikut.
·               James D. Mooney
Dalam bukunya The Principles of Organization, organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.
·               Chester I. Barnard
Mengemukakan dalam bukunya The Functions of The Executive, organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
·               J. William Schulze
Organisasi adalah suatu penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja, dan segala sesuatu yang bertalian dengannya, yang dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
·               Kamus Administrasi
Dalam kamus administrasi dikatakan bahwa organisasi adalah suatu usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi memiliki ciri ciri sebagai berikut
1.        Terdapat sekelompok orang (dua orang atau lebih)
2.        Ada kerja sama
3.        Ada tujuan bersama

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2 Prinsip-Prinsip Organisasi Kantor
1.       Prinsip Perumusan Tujuan
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, hal utama yang harus dibuat adalah tujuan yang jelas dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Tujuan tersebut dapat berperan sebagai berikut.
a.    Pedoman arah organisasi itu akan dibawa
b.    Landasan organisasi
c.    Menentukan jenis jenis kegiatan yang akan dilakukan
d.    Menentukan program, prosedur, koordinasi, integrase,simplikasi, sinkronisasi, dan mekanisasi


2.       Prinsip Pembagian Kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas adalah keharusan mutlak. Dengan pembagian tugas pekerjaan, susunan organisasi (struktur organisasi), tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan, serta wewenang tiap unit organisasi dapat ditetapkan sekaligus. Pembagian tugas tidak hanya dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan prinsip pembagian kerja, tetapi juga dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat pula (the right man on the right place).

3.       Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang
Delegasi kekuasaan adalah salah satu jalan utama bagi pemimpin untuk membuktikan bahwa ia layak untuk dapat dipercaya.
Delegasi kekuasaan merupakan keahlian pimpinan yang penting karena dengan delegasi kekuasaan, seorang pimpinan dapat melipatgandakan waktu, perhatian, dan pengetahuannya yang terbatas.

4.       Rentang Manajemen
Prinsip ini sering kali disebut dengan istilah berbeda-beda, seperti span of authority, span of control, span of management atau span of managerial responsibilities.
Dalam sebuah organisasi perlu diperhatikan efektivitas dan efisiensi seorang pemimpin dapat membawahi berapa jumlah orang yang dipimpinnya sehingga pemimpin dapat melakukan kepemimpinannya secara efektif dan efesien serta dapat melakukan pengawasan secara optimal.

5.       Tingkat Pengawasan
Berdasarkan prinsip ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedini mungkin. Di dalam suatu organisasi, diusahakan agar organisasi dibuat sesederhana mungkin. Selain memudahkan komunikasi, hal ini juga bertujuan agar memotivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi di dalam struktur organisasi.

6.       Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab
Dalam sebuah organisasi, seorang bawahan biasanya mempunyai seorang atasan. Dari atasan tersebutlah ia menerima perintah dan kepada atasan tersebutlah pula memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya. Artinya, seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan. Dengan kata lain, tidak seorang pun dapat melayani dua atasan sekaligus.

7.       Koordinasi
Prinsip koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Untuk itu, koordinasi diperlukan agar terhindar dari konflik, dengan mengurangi duplikasi tugas, mengurangi pengangguran, dan memperkuat kerja sama.

2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kerangka dan tata susunan perwujudan pola tetap hubungan antara tiap bagian, fungsi-fungsi, serta posisi atau orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Berikut ini adalah pengertian stuktur organisasi menurut pendapat beberapa ahli.
1.        Robbins (2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan pembagian dan pengelompokan pekerjaan secara formal.

2.        Ivancevich (2008) mendefinisikan struktur organisasi sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan3, dan departemen.

3.        Gibson menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai sub-subunit dalam sebuah organisasi.
Menurut Gibson, struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
a.    Bagan dari susunan kotak-kotak yang berarti struktur yg bersifat statis.
b.    Hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang bersifat dinamis.

4.        Mullins (1993) mendefinisikan stuktur organisasi sebagai pekerjaan dan tanggung jawab, aturan kerja dan hubungan, serta jalur komunikasi

5.        Wagner III dan Hollenback (1995) mendefinisikan struktur organisasi sebagai jaringan yang relatif stabil dari hubungan antaran personel dan tugas membentuk sebuah organisasi.

Fungsi atau kegunaan struktur dalam sebuah organisasi antara lain
1.        Menjelaskan kedudukan seseorang dalam struktur oraganisasi sehingga mudah melakukan koordinasi di setiap bagian dan fungsi orang yang dipercayakan dalam suatu organisasi.
2.        Menguraikan pembagian kerja sehingga memudahkan pimpinan untuk melakukan monitoring dan pengendalian. Begitu juga bawahan, dengan uraian tugas yang jelas akan lebih fokus untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3.        Menunjukkan hubungan antarbagian atau posisi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
4.        Memberikan gambaran tanggung jawab setiap anggota terhadap pimpinan atau atasan yang telah memberikan  kewenangan yang harus dipertanggungjawabkan.

2.4 Bentuk-Bentuk Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja, alur wewenang, dan tanggung jawabnya, struktur organisasi dapat dibedakan menjadi bentuk-bentuk berikut ini.
1.       Organisasi Garis/Lini
Dalam bentuk ini, organisasi dibagi ke dalam unit-unit kerja yang bulat pada tingkat atau jenjang yang diperlukan. Pada organisasi garis/lini, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab berjalan secara lurus dan vertikal melalui saluran tunggal sehingga bentuk struktur organisasinya lebih sederhana.
Kelebihan dari bentuk organisasi ini, yaitu:
a.    Kesatuan perintah lebih terjamin karena pimpinan berada satu tangan
b.    Proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat
c.    Rasa kesetiakawanan antar pegawai lebih tinggi karena lebih saling kenal
Kekurangan dari bentuk organisasi ini, yaitu:
a.    Seluruh organisasi sangat bergantung pada satu orang
b.    Biasanya pimpinan cenderung otoriter
c.    Pegawai lebih sulit untuk berkembang

2.       Organisas Garis dan Staf
         Pada organisasi garis dan staf, pimpinan organisasi mengangkat tenaga staf untuk membantu pelaksanaan semua pekerjaan yang sangat luas. Pada bentuk ini, unit-unit organisasi disusun menurut bentuk lurus/garis, tetapi pada unit pimpinan ditambah tenaga staf sebagai tenaga ahli perorangan atau suatu unit khusus yang bertugas memberikan bantuan-bantuan keahlian kepada pimpinan organisasi.
Kelebihan dari struktur organisasi ini, yaitu:
a.    Memudahkan untuk pengambilan keputusan yang tepat karena adanya staf ahli
b.    Cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki tugas dan tujuan yang luas
c.    Lebih mudah untuk menerapkan “The right man on the right place
Kekurangan dari organisasi ini, yaitu:
a.    Kesetiakawanan antar pegawai sullit dibina
b.    Koordinasi sulit dilakukan karena rumitnya susunan organisasi

3.       Organisasi Fungsional
Pada organisasi ini, seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap  pimpinan berwenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan jika ada hubungannya dengan fungsi pimpinan tersebut. Spesialisasi setiap bawahan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, tetapi sulit untuk melakukan tour of duty (perputaran pekerjaan).
Kelebihan struktur organisasi ini, yaitu:
a.    Pembagian tugas tugas menjadi lebih jelas
b.    Spesialisasi pegawai lebih dapat dikembangkan
c.    Spesialisasi pegawai dapat dimanfaatkan lebih maksimal
Kekurangan struktur organisasi ini, yaitu:
a.    Sulit untuk melakukan tour of duty karena pegawai telah terspesialisasi
b.    Para pegawai lebih mementingkan spesialisasinya sehingga sulit melakukan koordinasi
c.    Tidak ada kesatuan perintah karena pegawai dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama-sama memiliki kekuasaan

2.5 Jabatan di Bidang Administrasi Perkantoran
1.       Pengertian Jabatan
Jabatan atau occupation adalah kedudukan pegawai dalam struktur organisasi dan mempunyai kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bertanggung jawab dengan fungsi yang spesifik.

2.       Jenis Jabatan

a.        Kepala Kantor/Pimpinan Kantor/Direktur Kantor
Pimpinan kantor adalah orang yang memantau dan bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian tugas pekerjaan personil, mengatur mekanisme kerja, dan pelengkapan kerja kantor sesuain kebutuhan.
b.        Manajerial
Bagian manajerial adalah orang yang memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen (planning, organizing, actuating, controlling, decision making). Jabatan manajerial adalah jabatan yang memiliki bawahan. Contohnya manajer membawahi para staf dan nonstaf/pelaksana.
c.        Staf atau Pembantu Ahli
Jabatan ini merupakan para tenaga ahli yang cukup dan mampu dalam bidangnya. Tugasnya membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor. Contoh staf simpan-pinjam, staf akuntan, dan staf pemasaran.
d.        Kepala Personalia atau HRD (Human Resource Department)
Orang yang memiliki jabatan ini bekerja di bagian khusus kepegawaian. Tugasnya menentukan tenaga kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu, HRD juga mengatur/ mengoordinasikan hak-hak pegawai, seperti jatah cuti pegawai, santunan kesehatan, dan lain-lain.
e.        Kepala Tata Usaha/Kepala Administrasi
Kepala tata usaha adalah orang yang menentukan garis-garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan oleh kantor serta memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua satuan unit di bidang ketatausahaan yang meliputi perencanaan, pelaporan, kepegawaian, keuangan rumah tangga, keprotokoleran, perlengkapan, dan peralatan kantor.

3.       Analisis Jabatan (Job Analysis)

a.        Pengertian Analisis Jabatan
Analisis jabatan (job analysis) adalah suatu kegiatan untuk menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa harus dilaksanakan. Analisis jabatan juga memuat informaasi tentang suatu jabatan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat menduduki jabatan tersebut dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa pengertian analisis jabatan menurut beberapa ahli.
1)        Drs. M Manullang mengungkapkan job analysis atau analisis jabatan merupakan suatu proses untuk membuat uraian sedemikian rupa, sehingga dari uraian tersebut diperoleh keterangan-keterangan yang perlu untuk menilai kebutuhan akan jabatan tersebut.
2)        Prof. Dr. Komaruddin mengungkapkan analisis jabatan adalah proses untuk memperoleh segenap fakta jabatan yang berhubungan. Biasanya analisis jabatan itu mencakup penciptaan pernyataan tertulis yang terpisah.
3)        Drs. Moekijat mengungkapkan analisis jabaran merupakan hal yang penting dalam manajemen kepegawaian, karena hasilnya dapat digunakan hampir dalam semua program kepegawaian.

Langkah-langkah menganalisis jabatan:
1.    Mengkaji organisasi secara keseluruhan dan kesesuaian tiap jabatan
2.    Menentukan bagaimana informasi dalam organisasi dianalisis
3.    Pemilihan jabatan-jabatan yang akan dianalisis
4.    Mengumpulkan data dengan teknik analisis jabatan tertentu
5.    Menyiapkan uraian jabatan
6.    Menyiapkan spesifikasi jabatan
Hasil anallisis jabatan berguna untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
1.        Deskripsi pekerjaan (job description), yaitu suatu daftar yang menggambarkan bagaimana tugas pekerjaan, wewenang, dan tanggung jawab yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu. Dalam deskripsi jabatan dicantumkan nama jabatan, kode jabatan, tanggal pembuatan, nama penyusun, nama departemen, lokasi, hubungan lini (hubungan dengan atasan langsung), kondisi kerja, dan waktu kerja.
2.        Spesifikasi pekerjaan (job specification), yaitu suatu daftar yang berisi tentang pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan serta karakteristik lain yang harus dimiliki seseorang terkait dengan posisinya pada jabatan tertentu. Dalam spesifikasi jabatan, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain fisik (tinggi, berat, dan wajah), mental, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, dan status perkawinan.
3.        Desain pekerjaan (job design), yaitu suatu proses rancangan pekerjaan dengan penentuan tugas-tugas dan metode serta bagaimana hubungan pekerjaan tersebut dengan pekerjaan lain yang masih berada dalam naungan perusahaan.

b.        Metode Analisis Jabatan
Ada empat metode yang digunakan dalam proses analisis jabatan untuk pengumpulan data terhadap suatu jabatan, antara lain sebagai berikut.
1)        Kuesioner/daftar pertanyaan, yaitu pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya, kemudian disebarkan kepada pegawai untuk diisi.
2)        Pengamatan (observation), yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati langsung di tempat. Hasil pengamatan tersebut langsung dicatat untuk diolah menjadi informasi untuk jabatan tersebut.
3)        Wawancara (terview), yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan yang disiapkan sebelumnya dan mencatat jawabannya untuk diolah menjadi informasi yang diperlukan.
4)        Menulis laporan pekerjaan secara singkat.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa makalah “Struktur Organisasi dan Jabatan di Bidang Administrasi” menerangkan bahwa struktur organisasi sangat penting, karena struktur organisasi maupun bentuk-bentuk organisasi yang tepat dan sesuai dapat menentukan keberhasilan jalannya suatu perusahaan.
Jabatan pegawai pun juga harus dipertimbangkan karena semakin baik kualitas seorang pegawai, perusahaan akan semakin makmur dan tidak akan mengalami kerugian/kemunduran karena pegawainya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap bertanggung jawab.

3.2 Saran
Suatu organisasi atau perusahaan akan semakin baik apabila perusahaan tersebut memiliki struktur organisasi yang terarah dan tepat. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan hendaknya memiliki struktur organisasi yang baik dan juga kualitas pegawai yang memadai agar pekerjaan administrasi dapat berjalan efektif dan efisien serta perusahaan akan semakin maju.


Daftar Pustaka

R, Sri Endang dkk. 2014. Pengantar Administrasi Perkantoran. Jakarta. Penerbit: Erlangga.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Struktur_Organisasi




Tugas Makalah Administrasi Perkantoran. Kelas X. Semester 2.

Komentar

Postingan Populer